Ahad, 13 Oktober 2019

NILAI ILMU DAN KEDUDUKAN GURU

Ilmu adalahah sebaik apa yang dicapai tangan...
begitu besar tangan (jasa) guru ku ke atasku. 
Nyawaku taruhan bagi guruku,
kerana dialah jernihnya kehidupanku.
Dialah merawatku daripada penyakit jahil...
yang tiada dapat dilakukan oleh doktor yang agung.
Ilmu ibarat rumah dan guru umpama tangga..
dari mana lagi ingin ke rumah kalu tidak melalui tangganya ?
Maka ketahuilah hak seorang guru kerana dengan bantuannya dikau mengenali kebenaran ketika remaja.
Ilmu itu kalau engkau insafi,
engkau tiada dapat menyamakannya dengan barangan dunia yang hilang dan lesap.

Sabtu, 12 Oktober 2019

74 wasiat buat pemuda Muslim

"Segala puji bagi Allah yang berfirman:“Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (An-Nisa’: 131)

Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:

“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah , serta agar kalian mendengar dan patuh.”

Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Wa ba’du:
 

Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.

2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.

3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.

5. Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.

6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.

7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’ at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.

8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontoh mu dalam mengamalkannya.

9. Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim.

10. Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).

12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.

13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.

14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.

16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.

17. Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.

18. Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.

19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.

20. Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.

21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.

22. Hadirilah majelis-majelis dzikir karena majelis dzikir termasuk taman surga.

23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.

24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/ keangkuhan.

25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.

26. Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.

27. Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (hari. Bukhari Dan Muslim)

28. Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.

29. Ucapkanlah "bismillah" ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah "alhamdulillah" apabila engkau telah selesai.

30. Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.

31. Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.

32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).

33. Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.

35. Ta’atilah pemerintah dalam semua perintah yang sesuai dengan syari’at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.

36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.
“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)

37. “Dan beramar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17)
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)

40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41. Wajib bagimu untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45. Wajib bagimu untuk duduk bermajlis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajlis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu "assalamualaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk haiwan dan benda mati.

53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan orang lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.

54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerosakan di antara mereka.

55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia kerana hal itu merupakan amalan yang paling utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan membawa kepada dosa dan dosa akan membawa ke Neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.

64. Janganlah menggambarkan gambar manusia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras azabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan: "alhamdulillah"

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .

70. Takutlah kepada azab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarkan ilmu.

73. Mohonlah Syurga kepada Allah dan berlindunglah dari Nereka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.

Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.

(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir)
Dicatat oleh DRS. KHALIL IDHAM LIM di 10:46 AM

Jumaat, 11 Oktober 2019

TIADA YANG DILAHIRKAN TERUS BERILMU

Belajar, sesungguhnya seseorang itu tidak dilahirkan alim,
 dan tiadalah orang berilmu menyamai orang yang jahil.
Sesungguhnya pembesar kaum yang tiada ilmu,
 menjadi kecil bila dikerumuni bala tenteranya (meminta pandangannya).
Seorang yang hina sekiranya berilmu,
ia menjadi besar bila dikerumuni oarang ramai (yang ingin belajar).
Jadi, janganlah redha dengan kerendahan (kehinaan),
Dan janganlah nasib hanya berpada dengan apa yang ditinggal orang terdahulu.

Khamis, 10 Oktober 2019

Mencegah kebocoran pundi kencing

Susunan DIYANA ROSE KAMALLUDEEN
 
Lakukan senaman mengawal pundi kencing selama lima minit, tiga kali sehari dan 
kekalkan berat badan. 
 
________________________________
 
 
MENGAWAL pundi kencing bukan satu jenaka. Jutaan wanita menderita terkencing, sama
ada beberapa titik yang tiada siapa sedari atau jumlah besar yang boleh memalukan!
Kesukaran mengawal kencing dicetuskan oleh beberapa sebab. Kehamilan dan melahirkan
anak, menopaus dan masalah kesihatan fizikal akibat peningkatan usia merupakan

antara penyumbang kepada masalah ini.
Percaya atau tidak, terdapat kaedah semula jadi untuk meningkatkan kesihatan pundi
kencing tanpa menggunakan ubat-ubatan.
 
Senaman
 
Melakukan senaman mengawal pundi kencing selama lima minit, tiga kali sehari boleh
memperbaiki masalah itu. 
Bagaimanapun, untuk memastikan ia berkesan, anda perlu membayangkan sedang menahan 
kentut atau menghentikan aliran kencing ketika ia sedang cuba keluar.
Gunakan otot sama yang anda gunakan, jika terasa seperti 'tertarik', maka otot-otot
yang betul digunakan untuk senaman pelvis.
Tarik otot pelvis ke dalam, tahan dan kira sampai tiga. Kemudian relaks dalam kiraan
tiga. Ulangi sebanyak 10 hingga 15 kali setiap kali senaman. Anda juga boleh mencuba
senaman ini dalam tiga posisi berbeza; berbaring, duduk dan berdiri.
 
Kekalkan berat badan normal
 
Memang benar, beban berat badan berlebihan meningkatkan kemungkinan lantai otot 
pelvis menjadi lemah.
 
Jika anda gemuk, cuba kurangkan berat badan dan lihat perbezaannya. Meskipun indeks
jisim badan (BMI) bukanlah petunjuk kesihatan terbaik namun ia merupakan titik 
rujukan yang bagus untuk mengetahui sama ada anda perlu mengurangkan berat badan.
 
Jangan angkat berat
 
Jika terpaksa mengangkat sesuatu yang berat, minta bantuan orang lain melakukannya.
Mengangkat objek berat secara salah boleh melemahkan lantai pelvis.
Jika mengangkat objek berat sendiri, pastikan anda melakukannya secara selamat 
dengan membengkokkan lutut dan menggunakan otot kaki.
Juga, cuba gabungkan latihan kekuatan dalam senaman agar anda lebih kuat untuk 
waktu-waktu yang memerlukan anda berbuat demikian.
 
Jaga makan dan minum
 
Sesetengah makanan seperti yang berasaskan tomato dan pedas boleh mengganggu pundi 
kencing.
Sementara minuman mengandungi kafein atau alkohol bertindak sebagai diuretik yang 
mengakibatkan kebocoran.
Justeru, lebih baik ambil cecair yang bagus untuk pundi kencing seperti air, jus 
epal, anggur dan cranberi.
 
Bersiap-sedia
 
Kelemahan pundi kencing melibatkan satu daripada empat wanita. Ini bermaksud anda 
tidak keseorangan jika menderita akibat masalah ini.
Cuba pergi ke tandas secara kerap untuk mengelak pundi kencing menjadi cepat penuh.
Juga, gunakan pelapik seluar dalam atau tuala wanita ketika hari-hari aktif di mana
anda tahu sukar untuk pergi ke tandas.
Sentiasa bersiap-sedia boleh memberi anda keyakinan sepanjang hari.

Rabu, 9 Oktober 2019

Syukurlah kepada Allah

Erti Syukur secara mudah ialah berterima kasih dan mengenang jasa.

Cara bersyukur atau berterima kasih atas kurnia Allah ialah dengan jadikan diri kita orang yang bertaqwa, banyak beribadah serta selalu memuji Allah dengan lisan dan di dalam hati.

Hadis Nu'man bin Basyir r.a., bahawasanya Rasulullah SAW. bersabda "barangsiapa yang tidak bersyukur dengan yang sedikit, nescaya tidak akan bersyukur kepada yang banyak; barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, nescaya tidak akan bersyukur kepada Allah Taala."

Bersyukur kepada manusia bermaksud menghargai dan berterima kasih kepada manusia yang banyak menabur jasa dan bakti kepada kita tanpa diminta dan tanpa mengharapkan apa-apa balasan. Mereka yang dimaksudkan ialah seperti ibu-bapa kita, para guru dan Rasulullah SAW. Di samping memuji-muji dan mengagung-agungkan jasa kebaikan mereka, kita juga dituntut agar sentiasa mendoakan kesejahteraan dan kerahmatan untuk mereka.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. ditanya oleh isteri baginda mengapakah baginda begitu kuat dan banyak beribadat terutama solat malam sehingga bengkak kaki baginda, jawapan yang diberikan ialah "Salahkah jika aku ingin menjadi hamba yang bersyukur !".

Orang yang tak bersyukur ialah orang yang lupa diri dan tak tahu mengenang jasa.

"Dan mereka beroleh berbagai faedah dan kegunaan pada binatang ternak itu dan juga beroleh minuman; maka mengapa mereka tidak mahu bersyukur?". (Yaasin: 73)

"Dan Allah mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), tetapi sedikit antara manusia yang bersyukur." (As-Sajadah: 9)

"Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambah ni'mat kepada kamu dan jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah pedih. (Ibrahim: 7)

Selasa, 8 Oktober 2019

SEGELAS AIR DI MEDAN PERANG

Ketika zaman kebangkitan Islam, banyak peperangan telah berlaku di antara pihak 
tentera Islam dan musyrikin. Ini kerana banyak suku-suku Arab yang musyrik telah 
bangkit menentang kerajaan Islam yang berpusat di kota Madinah. Ketika inilah satu 
peperangan besar telah dihadapi iaitu Perang Yarmuk. 
 
Peperangan ini banyak menelan korban baik di pihak muslimin mahupun golongan 
musyrikin. Diriwayatkan, telah terjadi satu peristiwa yang amat mengharukan di akhir
perang Yarmuk. Ia adalah satu contoh teladan yang tiada tolok bandingnya bagi 
menunjukkan keluhuran budi pejuang-pejuang Islam di medan pertempuran. 
 
Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Jahim Bin Huzaifah yang menyertai
Perang Yarmuk itu menceritakan peristiwa tentang pengorbanan pejuang-pejuang Islam
yang berhati mulia. 
 
Abu Jahim bercerita,"ketika Perang Yarmuk itu aku sedang mencari saudara sepupuku 
yang berada di barisan hadapan sekali. Aku bawa bersama-sama sedikit air agar dapat
diberikan kepadanya. Namun,ketika menemuinya,  dia sedang terbaring berlumuran darah.
Dia mengerang kesakitan dan aku tahu harapan untuknya hidup sangat tipis sekali. 
Melihat keadaannya itu aku lantas berkejar kepadanya untuk memberikan air. Tetapi 
ketika hampir aku memberikannya air itu aku terdengar seorang lagi pejuang Islam 
sedang berteriak: “Berikanlah saya air! air!” 
 
Mendengar suara itu saudara sepupuku yang terbaring tadi lantas memberi isyarat agar
pergi melayani orang itu lebih dahulu dan memberikannya air itu. Maka aku pun tanpa
berlengah lagi terus pergi mendapatkan orang itu. Pejuang itu amat aku kenali, tidak
lain tidak bukan dia adalah Hasyim Bin Abilas. 
 
Tetapi sebelum sempat aku memberikan air kepada Hasyim aku terdengar suara orang 
mengerang di sebelahnya pula, juga meminta air. Hasyim pula kali ini mengisyaratkan
aku supaya memberikan air itu terlebih dahulu kepada orang yang mengerang dekatnya.
Bagaimanapun sebelum sempat aku sampai kepada pejuang yang ketiga itu dia pun telah
mati syahid. Lalu aku pun bergegas semula datang kepada Hasyim dengan air tetapi
alangkah sedihnya dia juga telah mati syahid. Tanpa lengah lagi aku terus pergi 
mendapatkan saudara sepupuku yang mula-mula tadi. Sungguh tidak tahan kesedihan yang
kurasa kerana aku dapati sepupuku itu juga telah menghembus nafas terakhir dalam 
syahid. 
 
Demikianlah contoh keluhuran budi yang tidak ada bandingnya yang diperlihatkan oleh
pejuang-pejuang Islam yang beriman meskipun nyawa sudah berada di penghujung jalan.
Semoga Allah jua membalas segala pengorbanan mereka. 
http://gayahidup.dunyahalal.com/index.php?id=25&mnu=25

Isnin, 7 Oktober 2019

TANDA MATI DALAM HUSNULKHOTHIMAH (KEADAAN BAIK)

1.    Sempat mengucap dua kalimah syahadah. 
2.    Berpeluh didahi. Sabda Rasulullah:"Bahawa matinya seseorang mukmin itu dengan
keluarnya peluh di dahi", (Riwayat oleh Ahmad dan Termidzi.) 
3.    Mati pada malam atau hari Jumaat. Sabda Rasulullah "Tidak seorang muslim pun 
yang mati pada siang atau malam Jumaat melainkan Allah akan menjaganya dari 
fitnah kubur." 
4.    Mati di medan perang kerana membela agama Allah. 
5.    Bagi orang yang mati syahid ada 6 kelebihan: 
a.    Akan diampuni dengan serta merta dosanya serta diperlihatkan tempat duduknya
di syurga (kecuali mereka yang masih ada urusan hutang). 
b.    Diselamatkan dari seksa kubur. 
c.    Aman dari ketakutan yang teramat besar dan dahsyat. 
d.    Diperhiasi dengan iman. 
e.    Dikahwinkan dengan bidadari (semiskin - miskin ialah 49 bidadari). 
f.    Dapat memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya. (Riwayat oleh Termizi, 
Ahmad dan Ibnu Majah) 
 
6.    Mati kerana melahirkan anak. 
7.    Mati kerana taun, Sabda Rasulullah, "Taun itu satu kematian syahid bagi setiap
mukmin". (Hendaklah ia sabar dan redha menanggungnya) (Riwayat oleh Muslim) 
 
8.    Mati akibat sakit perut maka ia mati syahid, sabda Rasulullah, "Dan barang 
siapa mati kerana sakit perut maka ia mati syahid". (Riwayat oleh Muslim) 
 
9.    Mati tengelam dan tertimbus oleh bangunan. 
 
10.    Mati terbakar. (Riwayat Tabrani) 
 
11.    Mati dalam nifas. (Riwayat At Tabrani)
 
12.    Mati kerana sakit Tibi. Sabda Rasulullullah, "Orang yang mati kerana 
menanggung penyakit kurus kering ia mati syahid." (Riwayat Tabrani)
 
13.    Mati akibat luka perang di jalan Allah. Sabda Rasulullah "Barang siapa yang
luka kerana perang di jalan Allah itu mati, maka bererti ia syahid, atau 
kena pijak oleh unta atau kudanya atau ia mati di tempat tidurnya (setelah 
berperang itu) dengan sebab apa - apa pun yang dikehendaki oleh Allah, maka 
sesungguhnya ia adalah mati syahid dan akan masuk syurga". (Riwayat Daud) 
 
14.    Mati mempertahankan harta. (Riwayat Bukhari) 
 
15.    Mati kerana mempertahankan diri. Sabda Rasulullah "Barang siapa terbunuh 
kerana mempertahankan darahnya (dirinya) maka ianya mati syahid." (Riwayat 
Abu Daud) 
 
16.    Mati dalam bersiap - siap untuk berperang dijalan Allah. 
 
17.    Mati ketika sedang beramal soleh seperti sedang menuntut ilmu (ilmu yang 
dibolehkan oleh Islam) di masjid atau sedang berdakwah. 
18.    Berkata Abu Laith, "Barangsiapa yang ingin selamat dari seksa kubur maka 
haruslah ia melazimi 4 perkara dan meninggalkan 4 perkara:" 
       A.    Mejaga sembahyang 5 waktu. 
       B.    Banyak bersedekah. 
       C.    Banyak membaca Al Quran. 
       D.    Banyak bertasbih. 
 
      Dan hendaklah ia meninggalkan: 
      1.    Meninggalkan dusta. 
      2.    Meninggalkan sifat khianat. 
      3.    Meninggalkan sifat mengadu - domba. 
      4.    Menjaga Kencing.
 
http://www.gayahidup.dunyahalal.com/index.php?id=91&mnu=91

Ahad, 6 Oktober 2019

Hukum memotong kuku semasa Haid

Jawapan Untuk Soalan Agama Majalah I   
 
Dari apa yang saya dengar, ada yang mengatakan bahwa seorang perempuan yang sedang 
haid, tidak boleh memotong rambut dan potong kuku. Mengapa demikian? Apakah ada 
akibat buruknya? Apakah memang ada dalilnya? 
  
Terima kasih atas kesudian ustaz menjawab persoalan ini.
 
Jawapan : Disebutkan di dalam syarah al-‘Iqna’ Matan Abi Syuja’ ( 1/60 ), menurut 
Imam al-Ghazzali di dalam Ihya Ulumiddin, bahawa tidak seharusnya seseorang yang 
berjunub memotong kuku atau mencukur bulu dan rambutnya kerana semua tadi akan 
dikembalikan di hari akhirat nanti dalam keadaan junub (tidak bersih) . 
  
Bagaimanapun, setelah diteliti asas kepada pendapat ini, maka tiada didapati 
sebarang dalil yang menyokongnya kecuali logik aqal semata-mata tadi. Demikian 
menurut Syeikh Sayyid Sabiq, Syeikh Atiyyah Saqar dan Dr. Rif`at Fawzi, professor 
Shari`ah di Univ. Kaherah.  
  
 
Soalan ini pernah di tujukan kepada Imam Ibn Taymiah di dalam kitabnya “Ghiza’ 
al-albab, 1/382 ) maka beliau menjawab : “ Tidak aku ketahui hukum makruh membuang 
rambut dan bulu dan kuku ketika junub, bahkan Nabi SAW bersabda : “ Sesungguhnya 
seorang mukmin tidak najis (tubuhnya) samada hidup ataupun mati”, malah Nabi 
memberitahu : “ buangkan darimu bulu-bulu kufur (yang tidak dicukur semasa kafir) 
dan berkhatanlah (apabila masuk Islam) “ maka arahan Nabi tidak menunjukkan 
sebarang tangguh cukur selepas mandi. Demikian juga diperintah wanita haid agar 
menyikat rambutnya semasa mandi junub, yang mana diketahui bahawa dengan menyikat 
ini boleh menggugurkan rambut (sebelum tamat mandi)..justeru apa yang dikatakan 
sebenarnya tiada asalnya.”  
  
  
Tiada sebarang halangan untuk memotong kuku secara junub. Pandangan ini juga datang
dari tokoh ulama Tabien iaitu Ato’ bin Abi Rabah. ’Ata disebut pernah menyatakan 
seseorang boleh melakukannya dalam keadaan junub, malah dalam keadaan junub dan 
tidak berwudu’ (Riwayat al-Bukhari) 
  
Sebagai makumat tambahan, kemestian menanam rambut, kuku yang dipotong dan 
sebagainya juga tiada sebarang dalil (kecuali jika dibimbangi akan diambil dan 
disihirkan), demikian juga larangan memotong kuku di waktu malam. 
 
Wallahu a’lam  

Sabtu, 5 Oktober 2019

Hikayat Sang Pohon Cantik

Editor: Lailatulema


Nun,di sebuah hutan belantara tumbuhlah sebatang pohon yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan jutaan pohon yang lainnya. Ia memiliki batang yang sangat lurus dan tegak, akarnya yang kukuh, serta aroma khasnya yang harum, semerbak, memenuhi seluruh isi hutan. Sehingga tidaklah menjadi hairan, ramai sekali para pencari kayu bakar yang merasa tertarik kepada pohon itu. Bahkan ramai yang berniat baik untuk turut memelihara keindahan pohon itu. Dengan senang hati mereka membiarkan pohon tersebut tetap tumbuh.

Sering kali mereka menyempatkan diri untuk menyiraminya dengan air yang diperoleh dari lubuk bening di pinggir hutan. Semua itu mereka lakukan dengan penuh harap agar suatu saat kelak, di alam yang mulai penuh dengan kerosakkan ini, Sang Pohon Cantik akan tumbuh dengan sejuta pesona. Memberikan warna perubahan bagi siapa saja, untuk lebih mencintai lingkungan mereka dan berhenti membuat kerosakan.

Sementara bagi para penebang pohon yang liar, keberadaan pohon cantik itu sangatlah mengganggu. Mereka sedar, apabila pohon tersebut tumbuh dengan baik, maka akan banyak perhatian yang akan tertuju kepada hutan itu. Perhatian yang tentu saja membuat langkah mereka semakin sulit dalam membuat kerosakan di dalam hutan itu. Para penebang pohon yang liar itu berikrar, mereka akan memindahkan pohon cantik itu ke halaman rumah-rumah mereka. Tetapi kalau tujuan itu tidak tercapai, maka mematikan pohon itu adalah cara terbaik yang harus mereka tempuh.

Beruntung, pohon cantik tersebut mendapat penjagaan yang sangat rapi dari para pencari kayu bakar yang baik hati. Mereka secara bergiliran mengiring berjalan dengan sangat waspada agar pertumbuhan Sang Pohon terjaga . Selain itu, pohon tersebut rupanya memiliki akar yang dapat menumbuh dengan cepat. Sehingga sari-sari makanan yang ada dalam tanah dapat diserap dengan baik. Demikian juga dengan air yang ada, dapat digunakan oleh Sang Pohon untuk menampung kehidupannya.

Dipendekkan cerita,pohon tersebut telah tumbuh besar, daunnya yang rimbun menghijau membuat mata tak lelah untuk memandang, dari dahan-dahannya lahir wangian semerbak harum yang menyeliputi seluruh hutan, dan satu lagi, pohon cantik tersebut memiliki buah yang sangat manis. Selain dapat menghilangkan dahaga, juga dapat mengenyangkan para penikmatnya. Terasalah berkah Sang Pencipta bagi para pencari kayu bakar, meskipun para penebang pohon yang liar masih saja mencari helah untuk selalu menghapuskan pohon itu.

Namun, demikianlah kudrat keberadaan setiap makhluk yang hidup dan tumbuh di atas muka bumi ini, tak satupun yang abadi! Tak terkecuali dengan keadaan pohon cantik yang disanjung para pencari kayu bakar dan seluruh penghuni hutan. Pada suatu petang, ketika langit mulai gelap, angin pun kencang berhembus. Pucuk pohon cantik bergoyang dengan hebatnya. Ia sekuat tenaga mengimbangi keadaan yang mana pada bila-bila masa boleh menumbangkannya. Sang Pucuk terus bergerak, awalnya hanya berniat untuk mempertahankan diri dari keadaan alam yang ia hadapi.

Tetapi lama-kelamaan ia sedar, bahwa sebenarnya ia dapat mengatasi sepenuhnya serangan angin tersebut. Ia yakin benar telah ditampung oleh akar yang kuat, dan dahan-dahan yang kukuh, serta dedaunan yang dapat menahan laju dan kencangnya angin dengan sempurna. Kerana keyakinannya itulah tiba-tiba ia membuat sebuah gerakan yang tidak disangka-sangka oleh Sang Akar, yang sekuat tenaga mencengkam tanah.

Sang Pucuk menari, bukan hanya mengikut arah angin, namun terkadang ia membuat gerakan yang membingungkan Sang Akar dalam mempertahankan keseimbangannya. Dan, Sang Akar pun mengeluarkan bantahannya; "Hai, pucuk. Berhentilah menari! Aku bingung melihatmu!" "Kenapa mesti bingung, Akar? Aku tahu benar situasi yang ada. Ikut sajalah!" "Bagaimana aku hendak mengikuti tarianmu, kalau kamu susah diikuti" "Percayalah, akar. Aku diatas mampu melihat semuanya. Bukan hanya batang, daun, dan kau akarku sendiri. Tetapi jarak puluhan batu di sekeliling kita pun dapat aku lihat dengan jelas" "Hai, apa salahnya aku mengingatkanmu, pucuk?" "Kau salah akar, harusnya kau ikut saja apa kataku. Kerana posisimu di bawah, dan kau tidak tahu apa-apa tentang dunia ini!"

"Aduhai…angkuh nian kau, pucuk! Kalaulah tak ada aku, mana mungkin kau dapat berdiri dan berada di atas sana!" "Sudahlah, kenapa kalian malah bertengkar, hah?!" Sang Daun menegahi suasana yang semakin panas. "Kerana dia mulai merasa angkuh, daun!" akar mengarahkan serabut akarnya kepada Sang Pucuk. "Apa urusanmu, akar?! Ikuti sajalah kataku, dan kau akan selamat" "Apakah kalian lupa, hah? Kalian itu saling memerlukan! Tidak akan ada kehidupan kalau tidak aku, kau, dan si akar itu. Sedarlah, saudaraku! kawanku!" Sang Daun kembali berkata-kata dengan perasaan yang sedih kerana pertelingkahan saudaranya sendiri.

Perdebatan demi perdebatan terus bergulir di antara keduanya. Sang Pucuk tidak merasa harus mengalah sedikit pun terhadap Sang Akar. Ia merasa bahawa ialah segalanya, dialah ketua kerana berada di tempat yang paling atas. Ia merasa ditakdirkan Tuhan untuk berada di atas dengan segala penglihatannya yang luas akan dunia ini. Ia merasa Tuhan telah memberikan kekuasaan mutlak kepadanya untuk berbuat sesuka hati. Sementara, Sang Akar merasa kecewa, Sang Pucuk telah mengambil langkah yang keliru dalam melaksanakan upaya menjaga kelangsungan hidup seluruh bahagian pohon tersebut. Dan, Sang Daun yang berusaha meleraikan perdebatan itu pun tak berdaya menenangkan keduanya, meski ia tak pernah merasa lelah untuk mendamaikan perseteruan dua saudara satu tubuh itu.

Waktu yang digariskan mungkin saja telah tiba, kerana perdebatan yang berlarutan itu, Sang Akar bermalas-malasan untuk menyerap air dan zat-zat yang dibutuhkannya. Demikian juga Sang Daun, kerana kelelahan melerai perdebatan kedua saudaranya, ia lupa untuk mengolah makanan meskipun matahari terus bersinar sepanjang hari. Dan, Sang Pucuk rupanya semakin terlena. Ia tidak menyadari dua saudara dibawahnya sudah mengalami gangguan. Ia tetap berlenggok mengikuti arah angin dengan irama yang menghiburkan hatinya. Hingga tibalah saat di mana angin justeru berhembus dengan sangat perlahan.

Sang Pucuk terlena kerana desirnya, ia merasa ngantuk dan ia biarkan gerakannya yang tidak beraturan, dan ia pun mulai terpejam. Terlelap dalam tidur yang tidak disedarinya, dan angin datang menyerang. Tubuhnya terkulai. Sang Daun yang lapar tidak berdaya menahan tubuh Sang Pucuk yang datang tiba-tiba. Ia ikut terjatuh. Sementara di bawah, Sang Akar yang bermalas-malasan tidak lagi memiliki cengkaman yang kuat terhadap tanah di sekelilingnya. Sang Akar tidak berkuasa menahan tubuh kedua saudaranya yang terjatuh lebih dulu. Ia tercabut, bercerai-berai.

Beginilah akhirnya kisah pohon cantik,sebuah cerita yang menyedihkan.Para pencari kayu bakar yang baik hati bermuram durja, sementara para penebang liar bergelak tawa, "Tak perlu kita robohkan, kawan. Mereka roboh sendiri kerana permusuhan…!! " "O, bahkan tak perlu angin yang kencang rupanya…….kasihan betul….." demikianlah kata penebang pohon yang liar.

Dari sini saudara-saudaraku dapatkah kita mengambil sedikit iktibar dari cerita ini? Marilah kita jauhi permusuhan yang meleraikan silaturrahim antara kita, janganlah berdendam kerana dendam itu tidak membawa kedamaian.. saling hormat menghormati dan bersatu padulah kita agar syiar Islam dapat diteruskan dan digemilangkan.. dan agar kita tetap menjadi orang yang beriman.. InsyaAllah..

'Perumpamaan orang beriman yang berkasih sayang, dan saling rahmat merahmati dan di dalam kemesraan sesama mereka adalah seperti satu tubuh, apabila satu anggota mengadu sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasainya.'

Jumaat, 4 Oktober 2019

Pengajaran Tukang Kayu

dihantar oleh : fifa_world
editor : IskethaykaL


Pada satu masa ,terdapat seorang tukang kayu yang semakin dimamah usia. Dia bercadang untuk bersara daripada kerjanya sebagai tukang kayu yang bertanggungjawab membuat rumah di sebuah syarikat pembinaan. Dalam fikirannya lagi, dengan tenaga yang semakin kurang, dia ingin menghabiskan sisa-sisa hidupnya bersama keluarga tersayang.

Tukang kayu ini tidak akan menerima upah lagi sekiranya beliau bersara. Tetapi, dia tetap dengan keputusannya. Lalu, tukang kayu itu memberitahu majikannya tentang hasratnya itu. Apabila majikannya mendengar luahan hati tukang kayu yang berpengalaman itu, dia merasa sedih dan memujuk tukang kayu tersebut agar menarik balik keputusannya. Akan tetapi, tukang kayu itu tidak berganjak dan tetap dengan niat untuk bersara. Justeru itu, majikannya bersetuju dengan keputusan tukang kayu itu, tetapi dengan satu syarat. Permintaan terakhir majikannya ialah menyuruh tukang kayu itu membina sebuah rumah buat kali terakhir.


Tukang kayu itu merasa gembira dan bersetuju dengan syarat yang telah ditetapkan oleh majikannya. Tetapi, kegembiraannya untuk bersara mengatasi semangat dan kemahiran yang ditunjukkan semasa bekerja. Akibatnya, rumah yang dibina buat kali terakhir itu telah disiapkan dengan sambil lewa, tanpa penelitian khusus serta menggunakan kayu yang rendah kualitinya. Rumah itu berjaya disiapkan dalam jangkamasa yang singkat. Apabila majikannya melihat rumah itu, dia mengambil kunci pintu utama rumah tersebut dan memberikannya kepada tukang kayu itu seraya berkata,

"Inilah hadiah persaraan daripada saya kepada kamu. Selamat bersara."


Tukang kayu itu terkejut besar dengan kata-kata majikannya. Dia tidak menyangka bahawa rumah yang dibinanya buat kali terakhir itu adalah rumah untuk kegunaannya sendiri. Alangkah menyesalnya dia kerana menyiapkan rumah itu secara tergesa-gesa dan jika dia tahu sebelum itu, dia akan membina rumah tersebut dengan penuh teliti dan menggunakan bahan yang bermutu tinggi.

Pengajaran


Senario ini mungkin pernah berlaku di dalam hidup kita seharian. Hidup ini boleh diibaratkan sebagai membina sebuah rumah untuk kegunaan dan kemudahan kita di masa hadapan. Kita pula sering mengambil mudah dengan kehidupan sekarang, kita merasa selesa kerana ibu bapa kita sentiasa berada di samping kita, memberi sokongan dan membantu kita. Tetapi, sedarkah kita apabila mereka tiada nanti, siapakah yang bertanggungjawab ke atas hidup kita? Tak lain tak bukan DIRI KITA SENDIRI.

Belajarlah bertanggungjawab dan bijak merancang masa depan kita. Gunakan masa muda ini dengan belajar bersungguh-sungguh. Sematkan cita-cita untuk menjadi seorang manusia berguna kepada agama, keluarga, bangsa dan negara.


"Berusahalah dengan ikhlas tanpa memikirkan balasan semata-mata, kerana semakin tinggi keikhlasan di dalam diri, semakin tinggilah balasan baik yang akan diperolehi dalam keadaan sedar atau tidak."

Khamis, 3 Oktober 2019

Kisah Si Pemburu dan Si Burung Murai‏

Pada satu hari, seorang pemburu telah menangkap seekor burung murai. Dengan perasaan sedih burung murai itu merayu kepada si pemburu.  Burung itu bertanya, "Apa yang ingin engkau lakukan pada diriku?"

Pemburu itu menjawab "Akan aku sembelih engkau dan makan engkau sebagai lauk"

"Percayalah, engkau tidak akan begitu berselera memakanku dan aku tidak akan mengenyangkan engkau. Jangan engkau makan aku, tetapi akan aku beritahu engkau tiga nasihat yang lebih baik dari engkau  memakanku "

Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman pepmbutu itu. Nasihat yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di dahan pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.

Terpengaruh dengan rayuan si murai itu, si pemburu pun bersetuju. Lalu dia meminta nasihat pertama. Kata burung itu, “Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal”.

Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan. Disampaikannya nasihat yang kedua, “Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti”.

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, "Wahai manusia malang ! Jika tadi engkau sembelih aku, nescaya engkau akan dapati dalam tubuhku ada dua biji mutiara. Berat setiap mutiara itu adalah dua puluh gram”.

Terperanjat sungguh si pemburu itu mendengar kata-kata si burung muraiSi pemburu berasa dirinya telah tertipu. "Bodohnya aku! Bagaimana aku boleh terlepas peluang yang begitu baik!” Pemburu itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya. Namun katanya, "Setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu!”

Si burung murai menjawab,"Alangkah bodohnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padamu agar jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akal. Kini kau malah melakukan kedua-duanya. Kau percaya pada perkara yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganku. Aku, dagingku, darahku dan buluku tidak logik  seberat dua puluh gram. Oleh itu, bagaimana mungkin akan ada dalam perutku dua biji mutiara yang masing-masing seberat dua puluh gram? Aku  tidak cukup besar untuk menyimpan dua butir mutiara besar! Kau bodoh!”

Rabu, 2 Oktober 2019

Kisah Dua Biji Benih

Dua biji benih pokok bunga Keembung telah disemai sebelah menyebelah di sebuah taman bunga yang subur tanahnya.


Biji benih pertama berkata, "Aku mahu bercambah dan tumbuh membesar! Aku mahu akarku tertanam sedalam-dalamnya di dalam tanah sehingga melepasi kerak bumi. Aku mahu kuntuman bungaku mekar sehingga dapat kurasai kehangatan cahaya matahari dan menggembirakan si anak gadis apabila melihatku".


Biji benih kedua pula berkata,"Tidak! Aku takut. Jika aku tumbuh membesar, aku tak tahu apa yang akarku akan tempuhi didalam kegelapan tanah. Jika bungaku mekar berkembang, para siput akan menggigit aku! Anak-anak kecil akan memetik aku! Tidak! Tidak! Tidak...! Aku tidak sanggup. Lebih baik aku menunggu waktu dan masa yang lebih selamat".


Maka, biji benih kedua itupun menunggu waktu yang selamat untuk bercambah. Tiba-tiba kedengaran bunyi kokokan ayam dari jauh. Semakin lama semakin dekat bunyi tersebut. Ternyata ayam tersebut sedang mencari makan. Sambil mengais-ngais tanah, ternampaklah ayam tersebut akan biji benih kedua tersebut lalu dimakannya.


Wahai kawan-kawanku, beranilah menghadapi cabaran. Cabaran mematangkan cara kita berfikir dan bertindak. Jangan takut menzahirkan cara hidup Islam yang bagaikan bunga mekar di taman. Jangan takut menambah iman di dalam hati yang bagaikan tumbuhnya akar di dalam tanah... kerana jika anda takut dan kecut... anda akan hancur dimakan zaman. Buka minda... buka hati... kenali diri!

Selasa, 1 Oktober 2019

Penyakit Yang Merugikan

Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan seseorang rugi dalam 
kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat.
 
PENYAKIT AKIBAT YANG DITIMBULKAN 
 
Bangga terhadap diri sendiri atau bangga dengan amal kebajikannya. Pahala amal 
perbuatannya akan hilang dan dosanya semakin banyak. 
 
Melupakan kemasksiatan dan menganggap ringan perbuatan dosa. Dosanya akan dilipat 
gandakan oleh Allah. 
 
Iri dan hasad dengki Menghapus pahala amal kebajikan yang pernah dilakukan. 
 
Tidak hati-hati dalam mencari rezeki. Doanya tidak dikabulkan. 
 
Berbohong. Keimanannya tidak sempurna. 
 
Berkhianat. Allah tidak menykai orang yang berkhianat. 
 
Melakukan tindakan bid’ah. Syaitan lebih suka orang yang melakukan bid’ah daripada
kemaksiatan. 
 
Menipu. Masuk neraka jahannam apabila hingga mati ia masih melakukan kebinasaan ini. 
 
Berkawan dengan teman yang buruk akhlaknya. Menyebabkan dia terjerumus ke dalam 
kemaksiatan. 
 
Mengikut hawa nafsu. Nafsu adalah seburuk-buruk hal yang digunakan untuk 
menyukutukan Allah. 
 
Cinta dunia dan takut mati. Lupa terhadap masalah akhirat. 
 
Menyia-nyiakan waktu yang berharga. Menyia-nyiakan umur dan menyebabkan banyak 
kebaikan tidak dapat dilakukan. 
 
Banyak berkhayal. Tidak ada gunanya kerana khyayalan tiak akan mempengaruhi apapun. 
 
Rindu dan terjerat asmara. Boleh menyebabkan mati suul-khatimah.  
 
Tamak. Orang yang mempunyai sifat ini tidak akan pernah merasa cukup. 
 
Kikir. Tidak akan pernah merasa kaya dan cukup. 
 
Melihat acara-acara yang tidak ada gunanya. Akan terkena oleh panah iblis. 
 
Menganggap rendah dosa-dosa. Dosa itu akan menumpuk dan akan menghancurkannya.
Melihat hal-hal yang diharamkan. Menyebabkan Allah murka.
Senang melakukan maksiat. Dia akan selalu bersama yang dicintai.
Pengecut. Tidak disukai oleh Rasulullah kerana Rasulullah selalu berdoa supaya 
dijauhkan daripada sifat pengecut.
Mengharap dan takut kepada selain Allah. Syirik kepada Allah.
Menyuap atau rasuah. Tubuh yang diisi dengan barang haram maka layak masuk neraka.
Memakan harta anak yatim. Dia akan memasukkan api ke dalam perutnya di neraka nanti.
Tidak mahu peduli dengan banyaknya kemungkaran. Ia bagaikan syaitan yang bisu.
Bangga dengan diri sendiri. Menjadi teman Firaun.
Ghibah dan namimah. Dibenci oleh Allah. 
 
Khalid Abdul Mu’ti Khalif,  2006. Jangan Lalai. Kuala Lumpur: Jasmin Enterprise.

Isnin, 30 September 2019

SYARAT KEPERIBADIAN SEORANG GURU MENGIKUT PANDANGAN IMAM AL GHAZALI

Terdapat beberapa syarat yang telah digariskan oleh Imam Al Ghazali yang menjurus 
kepada keperibadian guru sebagai penyampai ilmu pengetahuan kepada para pelajarnya
seperti mana yang dicatat oleh H.M As’ad Al Hafiz (Abdul Salam Yusoff, 2003). 
Antara syarat-syaratnya ialah:
 
1.      Sabar menerima pelbagai masalah pelajar dan menerimanya dengan baik.
 
2.      Sentiasa bersifat kasih sayang dan tidak pilih kasih.
 
3.      Jika dia duduk hendaklah dengan bersopan dan tunduk serta tidak riak.
 
4.      Tidak takbur (sombong) kecuali terhadap orang zalim iaitu dengan tujuan 
mencegah tindakan zalim tersebut.
 
5.      Bersifat tawaduk dalam perbincangan.
 
6.      Sikap dan perbicaraan bersungguh-sungguh.
 
7.      Menanam sifat bersahabat dalam dirinya terhadap semua pelajarnya.
 
8.      Bersabar dan tidak mengherdik pelajar yang bodoh.
 
9.      Membimbing dan mendidik pelajar yang bodoh dengan cara yang sebaik-baiknya.
 
10.  Berani berkata ‘saya tidak tahu’ terhadap masalah yang dia tidak faham.
 
11.  Menampilkan hujah yang benar apabila  berada di pihak yang salah dan bersedia 
kembali kepada kebenaran.
 
Wallahu’alam.

Ahad, 29 September 2019

Siapakah Orang Yang Lalai (Ghafil)?

1.      Orang yang tidak mengetahui keadaan hatinya, apakah sakit atau sihat?
 
2.      Orang yang tidak waspada terhadap perangkap syaitan.
 
3.      Orang yang tidak mengetahui jalan keselamatan.
 
4.      Orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya.
 
5.      Orang yang menghabiskan umurnya dengan percuma.
 
6.      Orang yang mengabaikan perkara-perkara luhur dan puas dengan kerendahan.
 
7.      Orang yang tidak peduli dengan rencana-rencana musuh terhadap umatnya.
 
8.      Orang yang menutup mata terhadap kebenaran dan terus menerus melaksanakan 
kebatilan.
 
9.      Orang yang membiarkan musuh menguasainya.
 
Wallahu’alam.

MEDAL OF HONOR TO ALL MY FOLLOWERS. PLACE IT TO YOUR BLOG.TQ FOR YOUR SUPPORT.

WSB

PENAFIAN / DENIAL

B'jue Corner tidak bertanggungjawab terhadap sebarang kehilangan atau kerosakan yang dialami kerana menggunakan kandungan di dalam blog ini.

B'jue Corner irresponsible on any loss or damage undergone because use content in this blog.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...